- Sebelah Selatan : Laut Maluku
- Sebelah Utara : Laut Maluku
- Sebelah Barat : Laut Maluku
- Sebelah Timur : Selat Halmahera
Peta Administrasi Pulau Ternate
Ternate memiliki wilayah perairan yang cukup penting
sejak jaman penjajahan. Pada masa itu, Kesultanan Ternate telah memiliki
kekuatan politik dan ekonomi yang disegani, dan hingga kini dikenal sebagai
"Spice Islands"
of Maluku. Aspek fisik perairan ini membawa potensi tersendiri khususnya
potensi sumber daya kelautan berupa hasil laut, maupun manfaat untuk
transportasi laut yang menguntungkan secara ekonomi, apalagi laut di wilayah Pulau Ternate adalah tipe laut dalam.
Di sana terdapat gunung berapi aktif yang sering
mengakibatkan terjadinya letusan dan aliran lahar serta debu vulkanik secara
teratur, yakni Gunungapi Gamalama (1715 m). Letusan terbesar pada akhir abad
ini terjadi pada bulan September 1980, yang menyebabkan lebih kurang 56.000
penduduknya mengungsi ke Kota Soasiu di Pulau Tidore. Jika dilihat dari sumber
erupsinya, Gunungapi Gamalama (1715 m) ini termasuk
memiliki erupsi pusat dengan struktur danau kawah. Dengan demikian tergolong tipe
Surtseyan. Gunungapi tersebut terbentuk pada bagian tepi lempeng Laut Maluku,
yang “menghilang” karena tertunjam oleh Lempeng Halmahera di sebelah timurnya
dan Lempeng Sangihe di sebelah baratnya.
Gambar Kondisi Morfologi Pulau Ternate
Secara geomorfologi, terdapat lahan berkelerengan
besar dengan volume luasan yang cukup besar, sehingga sulit dikembangkan untuk
kegiatan permukiman dan industri. Sebagai kota pulau yang didominasi
lahan bergunung dan berbukit-bukit, menyebabkan pengembangan lahan untuk
Pulau Ternate terbatas di wilayah pesisir meskipun tidak menutup kemungkinan untuk
pengembangan reklamasi kawasan pantai. Pulau Ternate memiliki kelerengan fisik
terbesar lebih dari 40 % yang mengerucut ke arah puncak Gunung Gamalama
terletak di tengah-tengah pulau. Di daerah pesisir rata-rata kemiringan sekitar
2%-8%. Jenis tanah dominan di Pulau Ternate. Kondisi tersebut
merupakan ciri tanah pulau vulkanis dan pulau karang. Sementara itu jenis tanah Pulau Ternate adalah regosol yang memiliki bahan induk utama batu
pasir, baik untuk kebutuhan material bangunan. Sedangkan tanah podsolik
merupakan tanah batuan beku yang memiliki daya dukung terhadap beban bangunan
yang sangat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar