Senin, 23 April 2012

Kondisi Fisik Pulau Ternate

           Pulau Ternate yang didominasi lahan bergunung, pengembangan lahan untuk Pulau Ternate terbatas di wilayah pesisir meskipun tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan reklamasi kawasan pantai. Dari jumlah lahan pesisir yang ada, masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan sebagai lahan budidaya, dan dari lima pulau yang ada di kota Ternate, Pulau Ternate merupakan pulau yang paling pesat pertumbuhannya. 
          Secara fisik, Pulau Ternate memiliki karakter Pulau yang paling pesat pertumbuhannya di wilayah Propinsi Maluku Utara. Secara geografis terletak di sekitar 0075’LU-0090’LU dan 127007’BT-127013’BT :
  • Sebelah Selatan           : Laut Maluku
  • Sebelah Utara              : Laut Maluku
  • Sebelah Barat              : Laut Maluku
  • Sebelah Timur             : Selat Halmahera 
Peta Administrasi Pulau Ternate
 
Ternate memiliki wilayah perairan yang cukup penting sejak jaman penjajahan. Pada masa itu, Kesultanan Ternate telah memiliki kekuatan politik dan ekonomi yang disegani, dan hingga kini dikenal sebagai "Spice Islands" of Maluku. Aspek fisik perairan ini membawa potensi tersendiri khususnya potensi sumber daya kelautan berupa hasil laut, maupun manfaat untuk transportasi laut yang menguntungkan secara ekonomi, apalagi laut di wilayah Pulau  Ternate adalah tipe laut dalam.
Di sana terdapat gunung berapi aktif yang sering mengakibatkan terjadinya letusan dan aliran lahar serta debu vulkanik secara teratur, yakni Gunungapi Gamalama (1715 m). Letusan terbesar pada akhir abad ini terjadi pada bulan September 1980, yang menyebabkan lebih kurang 56.000 penduduknya mengungsi ke Kota Soasiu di Pulau Tidore. Jika dilihat dari sumber erupsinya, Gunungapi Gamalama (1715 m) ini termasuk memiliki erupsi pusat dengan struktur danau kawah. Dengan demikian tergolong tipe Surtseyan. Gunungapi tersebut terbentuk pada bagian tepi lempeng Laut Maluku, yang “menghilang” karena tertunjam oleh Lempeng Halmahera di sebelah timurnya dan Lempeng Sangihe di sebelah baratnya.


Gambar Kondisi Morfologi Pulau Ternate

 
 
  Secara geomorfologi, terdapat lahan berkelerengan besar dengan volume luasan yang cukup besar, sehingga sulit dikembangkan untuk kegiatan permukiman dan industri.  Sebagai kota pulau yang didominasi lahan bergunung dan berbukit-bukit, menyebabkan pengembangan lahan untuk Pulau Ternate terbatas di wilayah pesisir meskipun tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan reklamasi kawasan pantai. Pulau Ternate memiliki kelerengan fisik terbesar lebih dari 40 % yang mengerucut ke arah puncak Gunung Gamalama terletak di tengah-tengah pulau. Di daerah pesisir rata-rata kemiringan sekitar 2%-8%. Jenis tanah dominan di Pulau Ternate. Kondisi tersebut merupakan ciri tanah pulau vulkanis dan pulau karang. Sementara itu jenis tanah Pulau Ternate adalah regosol yang memiliki bahan induk utama batu pasir, baik untuk kebutuhan material bangunan. Sedangkan tanah podsolik merupakan tanah batuan beku yang memiliki daya dukung terhadap beban bangunan yang sangat baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar