Hujan mengguyur
Kota Ternate
dari siang tgl 8 mei jam 2.30 - tgl 9 mei jam 6.30 th 2012 telah
mengakibatkan banjir lahar dingin, Diantaranya kecamatan Ternate Tengah dan Kecamatan
Ternate Utara sehingga puluhan warga keluar rumah berbondong-bondong
menyalamatkan diri dan harta benda. Kecamatan Ternate Tengah meliputi
kelurahan maliaro, tanah tinggi, taboko, sedangkan Kecamatan Ternate
Utara meliputi kelurahan dufa-dufa dan tubo. Korban tewas teridentifikasi bernama Raihan Sangaji (9), Mildawany Johar
(25), Sarnawia Hamid (52), dan satu orang belum dikenali. Korban
terakhir ini hanya ditemukan bagian tubuh berupa paha kaki. Selain
korban meninggal, banjir lahar dingin merusak 188 rumah di 11 kelurahan.
Dari jumlah itu, 15 rumah rusak total, 70 rumah rusak berat, dan 103
rumah rusak ringan.
Dari beberapa kelurahan, kelurahan dufa-dufa dan keralurahan maliaro RT
08 dan RT 09 yang mengalami kerusakan paling parah.
Selain rumah, dua jembatan rusak total. Jembatan itu ada di Desa Daulasi
dan Desa Air Tege-Tege. Dua jembatan lain di Kelurahan Dufa-Dufa dan
Kelurahan Akehuda rusak ringan. Jumlah pengungsi mencapai 58 kepala
keluarga atau 284 jiwa. Mereka tersebar di sejumlah pos pengungsi: eks
Kantor Gubernur Maluku Utara dan aula SMK Negeri 2 Ternate.
Menurut juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kerusakan dan korban
masih mungkin terus bertambah. Saat ini Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate bersama TNI, Polri dan
instansi terkait memindahkan warga yang terkena bencana. Korban hilang
masih dicari.
Foto Kerusakan Permukiman Warga
Foto Korban di Kelurahan Dufa Dufa
Foto Korban di Kelurahan Maliaro